Dua Puluh

1107 Kata

Zuhra meletakkan kembali segelas coklat panas di atas meja. Hatinya bimbang ingin memberikannya pada Dirgam atau tidak. Di luar sana sedang turun hujan, jadi sangat wajar jika cuaca saat ini begitu dingin. Namun. bukan itu masalahnya, sikap dan perilaku Dirgamlah yang membuat Zuhra merasa ragu-ragu. Sepulangnya orang tua Dirgam beberapa jam yang lalu, gerak gerak pria itu mulai berbeda. Tepatnya setelah Dirgam dan Papa nya berbicara empat mata secara serius. Zuhra tahu itu karena dia sempat mencuri pandang saat Mama Vera sendiri mengajaknya melihat-lihat peralatan bayi yang dibawa olehnya. Sejak itu Dirgam jadi lebih banyak diam, terkadang juga melamun sendirian. Memantapkan hati dan langkahnya, Zuhra berjalan menaiki tangga dan berbelok ke lorong kanan tempat di mana Dirgam menghabiskan

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN