Elia menatap Mul dan Pak Satpam. "Pak El mengatakan itu hanya agar wanita itu tidak mengejarnya lagi. Tidak mungkin lah Pak El suka dengan saya. Saya permisi." Elia segera melangkah pergi sebelum ada pertanyaan lebih lanjut. Di dalam hatinya, Elia yakin apa yang ia ucapkan memang itulah tujuan El sebenarnya, mengakui hubungan di antara mereka kepada Sabila. Elia masuk ke kantor. Pintu ruangan El tertutup seperti biasanya. "Elia, ada es batu tidak?" Tanya Danu. "Ada, Mas." "Ini sirup buatkan satu teko besar ya. Ini bolu dipotong-potong. Kalau kamu mau sisihkan langsung untuk kamu." "Baik, Mas." Elia mengambil botol berisi sirup warna hijau dan kotak berisi bolu dari tangan Danu. Di kantor ini jarang sekali ada karyawan yang stay di kantor saja. Karena mereka biasanya berpencar ke be