Ailee segera memeluk Stoner, berusaha untuk menyembunyikannya di tengah kekacauan yang baru saja terjadi. Tubuh jangkung pria itu masih menegang, dan nafsu membunuhnya masih bisa Ailee rasakan menguap dari pori-pori kulitnya. Ailee menurunkan pistol dari tangan pria itu ke arah tanah. Dia tidak membunuh siapa pun. Pangeranku tidak bersalah. “Ayo, kita pergi, Stoner!” pinta Ailee dengan panik. Gadis itu mengangkat wajah dan melihat wajah Stoner yang sebagian wajahnya ditutupi masker. Ailee hanya dapat melihat matanya. Mata yang seperti psikopat gila yang haus darah, bercahaya setiap kembang api meledak di langit, lalu kembali ditelan kegelapan saat cahaya di langit itu pergi. “Ailee!” teriak seorang pria dari arah belakang. Punggung Ailee menegang. Suara