Sesuai janji, Fahri datang ke rumah Devita, untuk menjemput Devira. Ternyata, Zul juga ada di sana, mereka baru selesai sarapan bersama. "Pegawai istimewa, Bos yang jemput, selamat berjuang ya Kak, raih cintamu, doaku bersamamu," bisik Devita di telinga Devira. Devira mencubit lengan Devita. Devita terkekeh di balik cadarnya. Sementara Fahri sedang berbincang ringan dengan Zul, dan Adrian. Fahri, dan Devira berpamitan, Zul juga ikut berpamitan. Tinggal Devita, dan Adrian. "Jadi, Vira kerja di kantor Fahri?" "Iya," Devita menganggukkan kepala. "Kenapa tidak kerja di tempat Papi saja?" "Kerja bukan sekedar bekerja, Abang. Ada misi yang diemban," Devita melepas cadarnya, saat mereka sudah berada di dalam kamar tidur mereka. "Maksudmu, misi apa?" "Misi, meraih cinta Kak Fahri," jaw