Di kediaman Evan, sahabat Damian. Terlihat pria remaja itu baru saja mandi malam, karena ia baru saja selesai main basket di lapangan mini belakang rumahnya. Lalu ia mencoba untuk belajar, tapi kegiatan belajarnya terganggu karena asisten rumah tangganya mengatakan kalau ada tamu di bawah. Dengan sedikit dihinggapi perasaan kesal, Evan pun akhirnya turun dan melihat siapakah yang datang ke rumahnya malam-malam. Dalam benaknya, hanya satu orang yang berani datang yaitu sahabatnya sendiri. Sebelum ikut duduk bersama sahabatnya karena ia yakin yang datang adalah Damian, Evan terlebih dahulu ke arah ruang makan untuk mengambil minuman soda di kulkas. Setelah mengambil dua botol, ia meminta asistennya untuk mengambilkan cemilan. "Bik, tolong buatkan cemilan untuk kami," pinta Evan ramah.