Para undangan bergantian memberi ucapan selamat pada kami, tak jarang ada yang meminta berfoto. Beberapa orang tampak sedang menikmati sajian sambil bersenda gurau. Anak-anak berlarian di bawah pohon-pohon nan rimbun. Udara begitu bersahabat. Sesekali, aku menatap ke seberang jalan, studio Pak Danu terlihat ramai seperti biasanya. "Fit, foto dulu," kata Tari sambil melangkah mendekat. Di sampingku, Lia tersenyum menggoda. Sementara Yana yang datang lebih awal sudah pamit 15 menit yang lalu. "Yuk," aku mengiyakan. Mereka berdiri di sampingku dan Mas Ali. Tak jauh dari kami, Ibu, Ibu mertuaku dan Kak Amel sedang bercakap-cakap. Sementara kakakku satu-satunya sedang berbincang dengan Mas Andre. Setelah tiga kali berganti gaya, Lia dan Tari pamit pulang. Dadaku bergemuruh saat melihat bebe