BAB 12. MELAPORKAN NESYA

1121 Kata

. . Ahmad memandang jalanan yang sepi, setelah membawa Nesya ke kantor polisi dan memberikan laporan aduan. Wanita yang membuatnya menjadi lelaki pendosa, penyesalan kini menyesaki hatinya. Begitu banyak kata yang ada di kepalanya. Penyesalan demi penyesalan menyesaki dadanya. Kenapa baru sekarang penyesalan itu datang? Setelah umi meninggal. Apakah kesadarannya harus menunggu orang yang paling dia cintai tiada? Maaf umi, batin Ahmad penuh penyesalan. Air mata tanpa sadar mengalir dari sudut matanya Tak ingin terlihat rapuh, segera dihapusnya air mata itu dengan kasar. Apa kata abinya di sana? Pasti Abi dan Umi sangat kecewa padanya. Terbayang dalam ingatannya betapa besar perjuangan kedua orang tuanya untuk membuatnya menjadi orang pintar. Keduanya berhasil, kini dia sudah menj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN