=ADEL=
.
Apa-apaan ini! Kemarin dia menyuruhku datang minum teh dan sekarang dia membuatkan perjanjian agar aku menururti semua maunya? Benar-benar Tuan Tanah yang arogan! Dia pikir siapa dia, bisa seenaknya memanipulasiku seperti itu? Sekarang, aku disuruh menemaninya jalan-jalan. Memangnya aku Lady escort? Dasar laki-laki kurang ajar!
"Nona! Tunggu!" teriak Ines di belakangku.
Sengaja aku mengabaikan panggilannya. Habisnya, pelayan itu dan tuannya sama saja, sama-sama menyebalkan. Mereka sangat otoriter, penindas, dan doyan sekali mengancam. Aku jadi kangen Nanny Martha, dia tidak pernah memaksaku melakukan apa pun yang tidak kusukai. Dia sangat sabar dan keibuan. Berbalik seratus delapan puluh derajat dengan pelayan wanita itu, sudah judes, tukang mengadu pula.
"Nona!" panggilnya
