BAB 38

450 Kata

Brian tidak mengantarkan Kalila pagi ini. Mungkin, dia benar-benar sedang istirahat sekarang, pikir Kira. Dia memutuskan untuk menghubungi pria itu, tetapi tidak ada jawaban. Lalu pilihan terakhir hanyalah mengiriminya pesan singkat, menanyakan apakah dia sudah baik-baik saja ataukah belum. Kira amat khawatir tentang keadaannya. Terlebih karena nihilnya kabar yang lelaki itu berikan sejak kemarin. Jam pulang anak-anak sebentar lagi tiba. Kira sudah menatap jam sejak beberapa menit lalu, seolah menunggu waktu cepat berlalu. "Ada apa? Kayak yang resah dari tadi?" tegur Tanti padanya. "Nggak ada, Kak. Cuma pengin cepat-cepat pulang aja. Ada urusan." "Urusan apa urusan?" bisik Tanti menggoda. Kira berdecak kesal mendengar ucapan rekan kerjanya itu. Dia seperti ditakdirkan menjadi peramal,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN