Kedua tangan wanita itu menangkup di atas perutnya. Dia memutar bola matanya dengan malas. Ah, basi sekali rasanya mendengar ungkapan mantan suaminya itu yang rasanya dia berhasil memancing rasa iri di hatinya. “Melati, kenapa kamu santai sekali? Kamu mau mencoba balas dendam sama aku hah?” “Mas, ucapanmu itu basi dan gak bermutu. Lebih baik kamu pergi dari rumahku sekarang,” Melati menunjuk pintu keluar itu. Arya yang merasa terpancing pun ikut mencuat rasa emosinya. Kedua tangannya memegang pundak Melati lalu memundurkannya sampai ke dinding. “Mas, lepasin aku! Kamu itu sudah sinting ya!” “Melati, aku tidak akan membiarkan kamu dekat dengan siapa pun terlebih dengan si duda maskapaiku. Kamu tidak akan bisa mendapatkan dia dan aku minta kamu jauh-jauh sama dia!” bentak Arya dengan ra