Taksi itu pun melaju meninggalkan Wira yang masih menatap kepergiannya hingga wanita itu tak menyisakan satu kata pun untuk sekadar pamitan. Wira akhirnya masuk ke dalam mobilnya kembali yang langsung diserbu berbagai pertanyaan oleh anaknya itu. “Pah, kok Bu guru naik mobil lain sih? Kenapa nggak ikut sama kita, Pah?” Wira menggeleng. Dia pun masih penasaran dengan sikap Melati yang tiba-tiba berubah. “Papah nggak tahu, Bil. Mungkin, Bu guru kamu sedang ingin naik mobil sendiri. Ya udah kita berangkat yuk.” Sepanjang perjalanan perasaan Wira merasa janggal dengan sikap Melati yang tiba-tiba berubah seratus delapan puluh derajat dari hari terakhir dia bertemu. Wira sampai tak fokus mengendarai mobil hingga akhirnya ada orang menyeberang dia sampai mengerem mendadak. “Pah, takut,” uc