Melati menatap lelaki itu dengan intens. Deru napasnya dia pelankan senada dengan keputusannya yang perlahan dia pikirkan untuk ke depannya. “Syaratnya saya akan tetap bekerja sebagaimana saya bekerja dan saya tidak mau pernikahan itu diramaikan. Apa Pak Arya menerima syarat dari saya pribadi?” Deg! “Tapi, kenapa, Melati? Apa kamu malu menikah dengan saya?” tanya Wira yang begitu penasaran dengan alasan Melati. Dia rasanya enggan pernikahan itu dirahasiakan sebagaimana dia adalah seorang presdir maskapai yang sebagaimana pernikahan teman maskapai lainnya saja dimeriahkan sebagus mungkin. Bukan maksud Arya untuk pamer atau apa, dia hanya ingin diakui ketika sudah menikah. Pun dengan Marina pasti mengharapkan sebuah pesta megah untuk anak bungsunya. Melati menggeleng. “Itu syarat kedua