Kelopak mata Melati melebar saat mendengar ucapan terakhir suaminya yang bertanda mengizinkan dirinya untuk mengonten kembali. “M—maksud Pak Wira gimana ya?” Melati masih membutuhkan penjelasan yang secara detail. Wira melepaskan jas kerjanya lalu melempar ke wajah istrinya dengan gemas. “Masih juga nggak paham kamu saya izinkan?” Lelaki itu duduk di bibir ranjang lalu melepaskan sepatunya. Melati yang semringah itu pun jingkrakan tatkala suaminya mengizinkan dirinya untuk tampil kembali ke dunia perkontenan. Dia yang terlalu bahagia pun memeluk Wira dengan cekikan ala kelucuannya. Melati tak sadar, jika saat ini jantung Wira lah yang menjadi berdebar-debar saat tiba-tiba Melati memeluknya tanpa permisi. Kenapa sekarang aku deg-degan ya kalau di dekat dia? Kenapa juga dia segirang itu