Pembunuh berantai

571 Kata
Hari pun terasa cepat, Hari sudah hampir malam. Kesibukan ki Retak hanya menjadi pengembala kambing kepala desa dan berkebun. Rama selalu mengikuti kemanapun ayahnya pergi hingga mencari ikan di danau. Para pendudukpun sudah terbiasa dengan keanehan terhadap Rama yang dengan cepat tumbuh besar. Malam ini ki Retak membakar ikan buat makan malamnya. Sebetulnya Rama bisa saja mendapatkan ikan banyak,akan tetapi dia harus menyimpan kekuatannya,karena kekuatannya hanya digunakan untuk terdesak. Saat ki Retak baru saja menyelesaikan makannya. Dia mendengar ada yang meminta tolong, suara tersebut seperti suara kepala desa. Ki Retak pun berdiri dan segera keluar rumah dan memfokuskan pendengarannya. Ternyata ada cahaya api di utara, tempat dimana rumah kepala desa. Ki Retak pun gusar dan ingin segera ke sana, akan tetapi dia khawatir terhadap Rama anaknya. Padahal Rama adalah anak yang spesial,diumurnya sekarang bisa saja membunuh satu desa Dengan sedikit kekuatannya. Tetapi ki Retak tidak mengetahuinya, yang diketahui ki Retak adalah Rama titisan dewa dan belum mempelajari bela diri. Padahal itu salah besar, Rama bisa bertarung melawan pendekar level lanjut sekalipun. Rama kecil sejajar dengan pendekar level dewa. Sedangkan untuk level dewa, manusia biasa harus belajar sekitar 100 tahun kurang lamanya. *Ayo kita kesana ayah. Sepertinya kepala desa diserang perampok." Ajak Rama kepada ayahnya ki Retak ingin sekali kesana akan tetapi dia takut membawa Rama bersamanya. Dia takut para penjahat akan tahu identitas Rama. "Tidak,kamu diam disini. Ayah akan titipkan kamu ke tetangga. Ayah sendiri yang akan pergi kesana." Saran ki Retak Ingin rasanya Rama ikut, akan tetapi dia takut kalau nanti kekuatannya akan mengundang perhatian orang-orang. Tapi Rama pun sangat khawatir jika ayahnya pergi kesana sendiri. Rama tidak tahu jika ki Retak adalah pendekar. Makanya ki Retak dijuluki sebagai sesepuh karena ki Retak adalah pendekar terakhir dan pendekar hebat di desa ini. Namun 1 pendekar tidak akan cukup untuk menjadi desa yang kuat. Ki Retak pun segera pergi dan menitipkan Rama kepada salah satu penduduk. Penduduk itu sangat bahagia saat ki Retak menitipkan anaknya pada mereka. Mereka merasa terhormat karena dekat dengan Rama yang dahulu ditakuti karena keanehannya. Tetapi tidak sekarang, Rama adalah titisan dewa. "Sepertinya kamu tumbuh terlalu cepat Rama, kamu bisa menyaingi anak gadis kami kalau kamu tumbuh seperti ini. Lihatlah tubuhmu otot kekar seperti remaja yang suka berolahraga, seperti pendekar-pendekar di padepokan sana." Ucap penduduk dengan senang. "Kamu tau Rama? Kami penasaran dengan tanda yang ada di punggung kamu. Apakah kami boleh melihat itu?" Tanya ayah ariani Ariani adalah gadis desa. Bunga desa asrihilir, banyak pemuda yang mengejar perhatian Ariani. Tapi ariani tidak tertarik terhadap pemuda-pemuda yang mengejar dirinya. Entah seperti apa pemuda yang diinginkan Ariani, Arini melirik Rama dengat sedikit menyipitkan matanya. Memang tiada tandingannya kharisma Rama dihadapan wanita, jangankan wanita, para pria pun akan terasa kalah bila berdampingan sama Rama. Tampan nya Rama tidak bisa dibandingkan dengan pria bumi. Walaupun umur Rama masih sekitar 6tahun tp ketampananya dia bisa dibandingkan dengan pria dewasa. --------------- Ki Retak sampai di rumah kepala desa yang sudah rata dengan tanah, tidak ada tanda kehidupan disana. Ki Retak menghampiri anak kecil yang berada di belakang pohon. Dia adalah anak kepala desa, anak bungsu kepala desa bernama kamal. Sepertinya perampok sengaja melepaskan Kamal untuk menyiksanya dengan mental nya. Dia tidak akan kuat menahan kesedihan karena pembantaian ini. Fikir perampok anak itu akan gila dan tidak akan bisa menahan kesedihannya. Padahal itu memicu dendam disuatu saat nanti. Apalagi perampok berani menunjukan muka mereka kepada Kamal. Dan itu membuat Kamal menjadi histeris ketakutan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN