PART 5 - KELUARGA KECIL

904 Kata
Hera adalah salah satu mama muda di dunia. Kategori kekinian yang dipakai masyarakat untuk melabeli perempuan yang memiliki anak namun tetap eksis di sosial media. Bisa juga label karena usia yang muda namun sudah memiliki anak. Di usianya yang ketiga puluh tahun ini, ia masih terbilang muda. Tentu saja dengan tampilannya yang modis nan elegan. Orang-orang menyebutnya baby face. Wajahnya memang masih mulus. Masih terlihat seperti anak kuliahan yang sedang mengerjakan skripsi di semester akhir. Rara adalah putri satu-satunya pernikahan Bagas dan Hera. Sejauh ini semesta belum memberikan mereka anak lagi. Jadi, Rara adalah anak semata wayang yang senantiasa disayang oleh kedua orang tuanya itu. Hidup selayaknya di negeri dongeng. Papa selalu mengajaknya bermain. Mama pun sering menemaninya. Mama selalu membuat konten i********: bersama dengan Rara. Sepasang mama dan putri kecil yang sangat kompak. “Rara cantik nggak, ma?” Rara menyodorkan ponsel, memamerkan foto selfie dirinya. Anak usia enam tahun itu memang sudah diberikan ponsel oleh orang tuanya. Biar tidak ketinggalan zaman. Namun, Hera tetap membatasi Rara dalam hal bermain ponsel. Bagas dan Hera kompak untuk mengawsi pertumbuhan anaknya di era teknologi yang semakin canggih ini. Rara masih bisa menikmati kasih sayang kedua orang tuanya lengkap dengan kemajuan zaman. Begitulah yang Hera inginkan terhadap pertumbuhan dan perkembangan putri cantiknya. “Kamu nggak usah pake filter sayang, kan kamu udah cantik, “ Hera mengomentari saat Rara hendak memposting fotonya di i********: yang telah dibuatkan Hera ketika anak itu berusia lima tahun. Rara tersenyum manis. Mama pintar sekali memuji Rara. Membuat anak itu memamerkan deretan gigi mungilnya yang lucu. Rara senang kalau mama menyebutnya cantik dan baik hati. Rara ingin seperti putri dalam dongeng yang selalu diceritakan papa. “Mama juga cantik, makanya papa nikah sama mama ya, “ anak sekecil itu pun sudah pandai mengutarakan kata-kata pujian sekaligus godaan. Rara adalah jenis anak yang sudah tahu akan hal-hal seperti itu. Meskipun tidak tahu makna lebih dalam tentang sebuah pernikahan yang dikatakannya tadi. Hera mencubit kedua pipi tembem anaknya itu. Gemas sekali ketika sang anak mulai menggodanya. Mereka saling tertawa. Pagi yang indah milik Rara dan mama. Minggu pagi memang selalu dihabiskan seperti ini. Tertawa bersama. Kadang pergi libura ataupun belanja bareng. Iya, Hera sering mengajak anaknya ke mall. Tinggal di rumah yang bisa dikatakan mewah namun tidak terlalu luas ala istana kerajaan itu, membuat Rara dan mama kadang merasa sepi jika papa belum kunjung pulang atau papa sedang berada di kantor. Atau hari minggu ceria yang ternyata menuntut papa untuk pergi ke luar kota. Seperti kali ini. Papa pergi karena urusan bisnis. Mama dan Rara akhirnya tidak jadi liburan. Padahal Rara ingin ke pantai. Jadilah mama dan Rara memutuskan untuk bermain i********: saja. Nanti kalau papa sudah pulang, Rara akan menagih janji liburan. “Papa kemana sih Ma, “ Rara mengajukkan pertanyaan lagi. Sebab saat Rara sudah bangun tidur, papa tidak ada di kamarnya. Mama hanya memberitahu bahwa papa ada urusan. “Papa ke Bandung, paling besok atau lusa pulangnya, “ Rara terlihat cemberut. Mama mengusap rambut Rara. “Lama..,” Rara memanyunkan bibirnya. Mama tertawa kecil. “Nanti papa pulang bawa oleh-oleh, udah mending Rara main game aja, “ Hera juga heran. Mengapa suaminya sibuk sekali. Padahal ini hari libur. Yah, begitulah. Namanya juga anggota dewan. Sebenarnya Bagas telah mengabarkan Hera dari beberapa hari sebelumnya. Toh kemarin malam pun Bagas tidak pulang. Bagas sudah berangkat ke Bandung. Hera awalnya tidak setuju. Namun, mau bagaimana lagi. Banyak kegiatan yang harus dilakukan Bagas. kadang bakti sosial. Ataupun mengunjungi rekan kerajanya di luar kota. Bagas memang harus sering berinteraksi dengan banyak orang. “Mama nanti buat puding coklat ya, pokok hari ini mama sama Rara harus masak-masak, “ Rara mulai meminta hal lain. Anak itu memang tidak bisa diam dengan satu hal. Rara terlalu aktif. “Iya Rara, nanti buat puding kesukaan kamu, mama siap masak untuk tuan putri, “ Rara tersenyum senang. Meskipun mama terlihat seperti orang yang glamor ataupun orang yang tidak pandai masak. Aslinya mama bisa. Mama selalu mau melakukan hal-hal kecil untuk orang yang ia sayangi. Hera ingin menjadi ibu yang baik untuk anaknya. “Yeyeye.., “ Rara lompat-lomapt. Ia benar-benar senang karena mama akan membuatkannya puding. Sebenarnya ia sudah meminta dibuatkan puding sejak semalam. Itu permintaannya kala papa tidak kunjung pulang. Yasudahlah. Rara harus dituruti kemauannya itu. Rumah ini memiliki perlengkapan dapur yang lengkap. Alat masak terbaru. Bahan masakan yang cukup. Hera cukup sering memasak. Meskipun ia memiliki asisten rumah tangga. Yang setiap hari datang ke rumah. Kadang memberishkan rumah ataupun membuatkan makanan. Hera juga cukup belajar banyak dari asisten rumah tangganya. Ia sudah pandai membuat masakan ala rumahan yang siap membuat para suami nyaman dengan suasana rumah. Berbicara mengenai perabotan rumah tangga. Ia dan Bagas membeli sendiri keperluan itu. Tentu saja setelah awal-awal persiapan pernikahan. Lambat laun, Hera membeli perabotan baru secara mandiri. Baik lewat toko online maupun pergi ke mall dengan ditemani asisten rumah tangganya. Iya, Bagas sudah mulai sibuk semenjak menjadi anggota dewan di suatu daerah. Bagas yang memang merupakan pekerja keras, tidak luput untuk selalu memberikan kabar pada istrinya. Ia kadang menanyakan kegiatan sang istri ataupun urusan sekolah anaknya. Bagas juga pernah membuatkan nasi goreng untuk Rara dan Hera ketika suatu malam, saat Rara ingin makan nasi goreng. Hasilnya lumayan. Rara senang saat memakan nasi goreng buatan papa. Hera bahagia. Lengkap sudah kebahagiaan kecil milik pasangan yang masih cukup muda ini. Bagas dan Hera sama-sama meyakini. Bahwa kebahagiaan sebuah keluarga akan terasa lengkap apabila memiliki anak dan anak tersebut merasa nyaman dengan kehangatan kedua orang tuanya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN