Semilir berhembus menghempas rambut Lisa yang tergerai indah. Padang rumput yang luas dan hijau membentang di hadapan Lisa dan juga Nagari yang tengah duduk di bawah pohon rindang. Seketika Lisa tampak salah tingkah dengan tatapan mata Nagari yang begitu dalam. Mereka berdua berdiam diri sibuk dengan isi kepala masing-masing, tak dapat dipungkiri sesekali Lisa mencuri pandang menatap ke arah wajah Nagari yang terkena pantulan sinar matahari yang membuatnya tampak seperti memantulkan cahaya tersebut. Lisa memperhatikan wajah Nagari yang terfokus memperhatikan padang rumput. Nagari terlihat memang lebih tampan dan memiliki daya tarik tersendiri. “Kenapa kamu melihat kuseperti itu?” tanya Nagari. Dia menoleh ke arah Lisa yang dengan cepat mengalihkan pandangannya menghadap ke arah depan. “