Gelisah

1036 Kata

Lisa bergerak dengan gelisah dia terus-menerus menelan ludah. Wajahnya tampak berpeluh dan memucat. Ardyan mendekati Lisa dengan menegakan kepalanya dan setengah tersenyum. Lisa mundur ke belakang akan tetapi Ardyan tetap berjalan lurus ke depan. Tampaknya Ardyan ingin mendesakkan posisi Lisa saat ini dan menakutinya. “Kenapa Lis?” tanya Ardyan. Lisa hanya diam dengan menggigit bibirnya. Ardyan kembali mengembangkan setengah senyumnya. “Tidak akan ada yang bisa menolong kamu di sini Lis,” ujar Ardyan. “Brakk!” Tiba-tiba pintu ruang tersebut tersebut terbuka secara paksa. Nagari berdiri di depan pintu tersebut dengan wajah yang terlihat menahan sakit dan juga penuh luka. Ardyan menoleh ke arah pintu dan tertawa setelah melihat Nagari di sana. Lisa terperangah melihat Nagari yang penuh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN