“Za, terima kasih jamuannya ya, aku seneng banget malam ini,” kata Kelana tersenyum dan memeluk sahabatnya. Mereka saat ini sedang di depan rumah Iza, mereka harus menunggu taksi pulang. “Kita bareng aja ya, kita … awww.” Tora merasakan sakit dikakinya karena Panji menginjaknya dengan sengaja. “Lo kenapa?” tanya Iza. Tora menoleh dan melihat Panji yang saat ini menggeleng. “Gua gak apa-apa. Gua keseleo aja.” “Gak licin kok di sini. Keseleo kenapa?” tanya Iza. “Gak apa-apa, gua kaget aja tadi,” jawab Tora yang memilih berbohong meskipun sudah jelas bahwa yang melakukan itu kepadanya adalah Panji. “Lo pulang aja sendiri. Bilang apa kek, ini kesempatan gua untuk anterin Kelana pulang,” bisik Panji membuat Tora akhirnya paham. Otak Tora memang terkadang paham dan terkadang tidak paham.