Bab 23. Apa sebenarnya?

2002 Kata

"Iya, sayang. Sudah malam, yuk istirahat," ajak Bu Dian. Obrolan mereka tentang pemilik panti terhenti saat itu juga. Seketika Nadim semakin penasaran, apa yang sebenarnya mereka sembunyikan darinya. Nadin yang memikirkan itu, terlihat bengong oleh Bu Dian. Beliau hanya takut psikis anaknya terganggu. "Sayang, kok bengong? Ikhlaskan apa yang sudah pergi. Berjuanglah untuk mereka yang masih menemanimu hingga saat ini. Kita tidak akan berhenti hidup, karena alasan orang yang kita sayang telah tiada. Yakinlah di sana banyak orang yang menyayangimu, dan menginginkanmu lebih tegar daripada ini." Bu Dian mencoba meyakinkan Nadin. Nadin menganggukkan kepala, lalu berbaring di tempat tidurnya. Dia sengaja membelakangi mamanya agar dia terlihat tidur. Dia berpura-pura memejamkan mata, agar maman

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN