Bab 29. Sakit hati

1150 Kata

Selesainya makan, Bu Dian dan Pak Aska siap-siap untuk berpamitan, sebab masih ada kerjaan yang menunggu mereka. Nadin sepertinya masih tak rela dengan apa yang ia dengar tadi. Dia menatap foto yang menempel di dinding yang memperlihatkan wajah sumringah mereka semua bersama-sama dengan yang lain. Di foto itu, terlihat Candra dan Nadin berpelukan erat seperti tak pernah ada masalah dalam hidup mereka. Bu Dian memutuskan untuk menghampirinya dan berbicara kepadanya. "Nadin, pulang, Nak. Kapan-kapan, kita main ke sini lagi, ya." Bu Dian mencoba membujuk anaknya. "Ma, kapan-kapan kita main ke rumah Candra, ya. Aku kangen bersama dia, kangen memeluk tubuhnya," ujar Nadin sembari mengelus foto mereka. Bu Dian membelai rambut Nadin sembari berkata, "Iya, Nak. Nanti, kita bersama-sama main ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN