Bab 50

1948 Kata

"Ibu, sih. Jangan egoislah, Bu. Mereka baik, Kok. Biarkan mereka dekat dengan kita, siapa tahu mereka berniat mengadopsiku juga," ujar Candra yang saat itu sontak membuat Bu Aliya menangis. "Kenapa nangis, Bu? Benerkan? Aku rawat Ibu, biar terlihat baik. Biar Mamanya Nadin, simpati denganku dan berkeinginan menjadikan aku anaknya. ibu tahu sendiri, kan. Dengan cara kasar dan terang-teran, dia malah membenciku. Jadi, oke kita berpura-pura sampai mereka bilang, Candra yang cantik bersediakah menjadi anakku? Hahaha." Candra tertawa terbahak-bahak. Bu Aliya di salam hatinya terasa di sayat oleh pisau. Selama ini, ia kira jika anaknya berubah menjadi lebih baik berkat dirinya. Beliau merasa jika Candra setelah dibela di hadapan keluarga Pak Aska, dia baik karena menepati janjinya. Ternyata ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN