Bab 28. Urat Nonjol, Otot Besar, Badan Kekar!

1091 Kata

Sudah tiba di kampung halaman tepat pada malam hari. Akhirnya sepasang pasutri itu merasa leluasa untuk berdua. Nasib baik, sebelum keberangkatan, kemarin saat di telepon Elwin mampu mencari alasan yang logis untuk mengelabuhi sang istri pertamanya. "Oalah ... kenapa gak ada kabar kalau pulang, Nduk?" Sambutan budhe Farida seperti biasa, selalu ramah. Mendengar suaranya saja mereka sudah nyaman. "Mendadak Budhe. Gendis kangen banget!" Wanita paruh baya itu pun tersenyum. Namun, sedetik kemudian ia baru tersadar ada perubahan pada putri adiknya. "Lho lho ... opo iki, Nduk? Kamu sudah isi?" Sembari mengusap-usap perut buncit Gendis, budhe Farida terkagum-kagum seakan terkejut. "Ya, bentar lagi Budhe memiliki cucu dari saya!" sahut Elwin. "Ya ampun ... pulang-pulang bawa kejutan. Yo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN