Seusai membantu memandikan sang suami, Gendis beranjak mengeringkan rambut. Jangan bertanya, bagaimana bisa ia benar-benar memandikan suaminya. Ya. Karena bagi Gendis itu lah cara dirinya berbakti, meski di sela-sela kegiatan membersihkan diri, kalian tahu apa yang terjadi. "Sakit pinggang!" "Kenapa?" Tanpa merasa dosa pria itu bertanya dengan tampang polosnya. "Pakai nanya? Capek tau jadi kuda!" "Saya pikir menjadi kuda itu menyenangkan karena yang naik selalu tertawa!" Sewot dengan suami, Elwin pun dibekap menggunakan handuk kecil di kepalanya. "Kamu mendesah, bukan tertawa!" Sesaat kemudian perempuan hamil tersebut pun keluar kamar, meninggalkan suaminya. "Lebih baik saya bertarung di kamar mandi dengan kamu, dibanding battle dengan laki-laki kerempeng tadi!" gumam Elwin.