Melupakan Bayangan yang Kerap Mengusik Ruang Pikir PAGI-pagi sekali, Diandra sudah menelepon Angga dan minta cowok itu menemui ke pondokan, tempatnya kos selama ini. Kebetulan, Angga yang baru ada jadwal kuliah pukul sepuluh, ia langsung meluncur menemui Diandra. Cewek itu tersenyum menyambut kedatangan Angga. Cowok itu tampak tampan dengan paduan kaus biru polos bertuliskan huruf kanji dan bawahan celana jins hitam. Kedua kakinya bersepatu putih bertali, bersih. Tas hitam berukuran sedang terselempang di bahu kirinya. Jaket jins tergantung di bahu kanan. Mereka teman satu kampus hanya beda jurusan tapi cukup kenal dekat. Lantaran pondokan itu melarang tamu masuk ke kamar yang ditempati teman berjenis kelamin berbeda. Diandra pun terpaksa menerima Angga di ruang tamu. Bukan di dalam kama