Kedatangan Rani
MOTOR Angga tampak nongkrong di pelataran kampus tatkala Cika baru saja keluar dari ruang perkuliahan sekitar pukul sepuluh pagi. Ia melihat motor hitam itu dan pemiliknya pun tengah berdiri dekat situ. Meski kepala Angga berhelm, Cika mengenal jaket yang dikenakan Angga. Postur tubuh Angga yang jangkung meski tak setegap Andika pun cukup hapal di benak Cika hingga ia langsung menebak jika cowok berhelm itu memang Angga.
Langkah Cika mendadak terhenti. Diamatinya sekali lagi. Lalu membenarkan tebakannya. Dahinya berkerut. Ada apa cowok itu di pelataran kampus ini? Angga kuliah di kampus berbeda. Adakah kepentingannya? Pertanyaan berterbaran di pikiran Cika. Mungkin hendak bersua seseorang, pikirnya lagi. Ia merasa Angga tak melihatnya. Jika saja Cika menghindari pertemua
