“Dia itu sudah keterlaluan!” Seru seorang pria paruh baya dengan wajah merah, “Beraninya Elena melakukan ini padaku! Pada ayahnya sendiri!” “Sayang, kau harus tenang oke.” Aril yang berada di sisi Hubert mencoba menenangkan kemarahan sang suami, “Mungkin, informasi yang bawahan mu bawa adalah salah. Kita tunggu saja Elena datang kemari supaya kita bisa menanyakannya langsung apakah berita pernikahannya itu benar atau tidak.” Meski sejujurnya di dalam hati dia berharap jika berita pernikahan itu benar adanya. Kalau sudah begitu, anak siialan itu pasti akan tamat sekarang. Memikirkan kemalangan Elena sebentar lagi membuat suasana hati Aril yang tadinya buruk berubah bahagia. Ia jadi tak sabar ingin melihat pertengkaran dua orang ayah dan anak ini. Hubert mendengus. Mana mungkin kalau b