[Dia kembali.] Dua kata yang terdengar ambigu itu nyatanya berhasil membuat Adelia ketakutan hingga raut wajahnya memucat. “A-apa katamu?” tanyanya lagi dengan suara bergetar. Dia takut jika pendengarannyalah yang salah. Terdengar suara helaan napas dari seberang panggilan. Namun meskipun yang dikatakannya dapat membuat sahabatnya itu emosi, ia harus memberitahu berita penting tersebut. [Johnny, Del. Mantan kekasihmu, dia sudah kembali dari Manhattan.] Adelia jatuh terduduk di samping tempat tidur, keringat dingin langsung keluar dari pori-pori kulitnya dan ekspresi wajahnya menampilkan keterkejutan. Setiap kali dia mendengar satu nama itu, rasa nyeri di dalam dadanyaa kembali menyengat. Dan dia kembali diingatkan akan kenangan penuh pengkhianatan itu, penuh kesakitan itu saat dia