Namun meskipun dia sangat membenci obat, dia tetap harus menelannya kalau ingin sembuh. Damian rupanya melihat kontradiksi yang terjadi pada Elena Cuma dengan melihat raut wajah wanita itu yang menampilkan kernyitan jijik. Di sisi lain Meghan yang memang paham akan kebencian sang direktur pada obat, lantas dengan cekatan mengambil permen yang berada di laci meja. Ada lima bungkus permen berbagai rasa buah, ia lalu mengeluarkan satu bungkus permen rasa mint dan menyerahkannya pada Damian. “Setidaknya ini dapat meredakan pahit di dalam mulut kan.” Kata Meghan sambil mengendikkan bahu. “Baru kali ini aku tahu kalau direktur pun suka permen.” Cicitnya lirih sambil menyodorkan permen yang sudah di buka bungkusnya ke depan mulut Elena. Elena memakannya sambil dengan sengaja menjilat jari