Keenan

1157 Kata
Selesai mandi dan ganti baju gegas Pelangi keluar kamar untuk menemui keponakan gemoynya itu. Di ruang tv Marsha bersama kedua orang tuanya tengah asik menonton film kartun kesukaannya. Dia tidak menyadari kalau tante kesayangannya telah duduk bersama dirinya. Pelangi terus memperhatikan tingkah laku gadis kecil menggemaskan itu, Marsha tertawa, seperti terhipnotis Pelangi pun ikut tertawa juga. Hingga tawa nya mengalihkan atensi Marsha yang sedang fokus nonton menjadi menoleh kearahnya. Gadis kecil itu pun memekik kegirangan melihat tante kesayangannya telah duduk bergabung bersama mereka. Lantas dia bergeser mendekati Pelangi. "Ateu ko mandi nya lama? Acha nungguin dari tadi loh," sembari bergelayut manja ditangan Pelangi Marsha merajuk. Sedang Pelangi dia menanggapi nya dengan tertawa kecil. Dia pun membujuk ponakannya itu dengan mengiming-imingi beli ice cream di depan gang rumah mereka. Bibir Marsha yang tadinya udah manyun menjadi tertawa lebar. "Ateu mau beliin Acha es krim? Asik Acha mau banget dong," dengan begitu antusias gadis kecil itu berjingkrak -jingkrak. "Eit, tapi bilang dulu sama Papa dan Mama Acha,di bolehin nggak? Kalau nggak di bolehin nggak jadi beli." "Mama sama Papa pasti ngebolehin dong Ateu. iya kan Mah, Pah? " Dengan sorot mata memohon gadis kecil itu menoleh kepada kedua orang tuanya. Rendy dan Sekar pun mengangguk bersamaan. "Iya boleh asal jangan banyak- banyak beli nya ya, Sayang. Beli nya pake motor Mbak Sekar aja Langi biar cepat." "Yes, tuh Ateu boleh katanya ayo kita berangkat sekarang keburu maghrib." "Oke, let's go," mereka pun berangkat dengan mengendarai motor. Di sepanjang perjalanan Marsha terus bernyanyi dengan riangnya. Hingga akhirnya tiba di toko yang menjual es krim tersebut. Dengan tidak sabarnya Marsha turun dari motor dan langsung masuk kedalam toko.Sedang Pelangi menyusul di belakang sebab dia harus memarkirkan dulu motor. "Neng Marsha mau beli es krim ya, sama siapa kesini? " ujar Ibu pemilik toko. "Iya Bu, Acha mau beli es krim.Itu sama Ateu tapi masih di belakang," saut Marsha." Ateu sini Acha mau beli es krimnya berbagai rasa ya, boleh? " Pelangi mendekat lantas dia pun menjawab. " Boleh tapi makannya satu-satu ya, selebih nya buat besok lagi." "Siap Ateu." Sementara Ibu penjual terus memperhatikan Pelangi dia senyum-senyum sendiri entah sedang memikirkan apa.Keadaan di toko tersebut cukup ramai sebab toko ini merupakan toko serba ada. "Ada yang mau di beli lagi nggak Cha? Mungpung disini ayo sekalian," tanya Pelangi pada ponakan gemoy nya itu. "Emang boleh Ateu, kalau Acha beli lagi yang lain? " Anak itu malah balik bertanya. "Ya boleh dong Sayang, ayo cepetan ambil apa yang mau kamu beli," kata Pelangi.Sementara Marsha sibuk memilih makanan yang dia mau. Pelangi membiarkan ponakannya itu mengambil makanan yang di mau nya. "Ini Ateu udah, kebanyakan nggak? " "Nggak ko, ayo kita bayar biar cepat pulang." "Oke." Jawab Marsha.Pelangi pun membayar belanjaan mereka setelahnya dia keluar menuju parkiran untuk mengambil motornya.Tapi belum juga sampai di tempat parkir Ibu pemilik toko itu mengejarnya lantas berkata. "Maaf De, tadi lupa mau tanya namanya. Boleh Ibu tahu siapa nama Ade," kata si Ibu itu.Pelangi dan Marsha yang sedang berjalan pun terpaksa menghentikan langkah nya. "Iya Bu,boleh nama saya Pelangi adik kandung Mas Rendy saya disini bekerja di perusahaan X." "Nama yang cantik seperti orang nya, kenalin nama Ibu,Linda senang bisa mengenal mu Nak.Oh iya Ibu juga punya anak perempuan dia itu mengajar di TK dekat sini, kalau ada waktu boleh lah main kerumah.Dia itu kalau habis mengajar suka di rumah terus paling banter keluarnya di toko bantu-bantu." " Oh ya, makasih banget Bu senang sekali kalau saya bisa berteman dengan anak Ibu.Kalau gitu saya pamit dulu ini udah mau maghrib.Dan salam aja buat anaknya Ibu." "Insya alloh Ibu sampaikan jangan lupa untuk main kerumah." "Baik Bu, insya alloh kapan-kapan saya main kerumah nya Ibu." Selesai bicara dengan Bu Linda,Pelangi menuju motornya untuk segera pulang kerumah.Tiba di rumah mereka berdua lantas masuk. "Ateu,ko sepi Mama sama Papa nya Acha pada kemana ya," tanya si gemoy Marsha. "Palingan udah di mushola kan udah masuk maghrib, yu ah kita juga ke mushola biar sholat berjamaah." "Ayo." Mereka pun melaksanakan sholat berjamaah dengan Rendy yang menjadi imamnya. *** Sementara di tempat lain seorang pemuda tampan tengah duduk termenung di balkon rumah nya.Sesekali terdengar helaan napas berat dari nya.Dari raut wajah sang pemuda terlihat dia begitu gelisah,sesekali dia pun mengecek ponsel pintar yang ada di tangannya.Nampak nya dia sedang menunggu barang kali ada kabar dari seseorang yang sangat dirindukannya. Aku tahu, disini aku yang salah tak mau jujur pada perasaan aku sendiri. Tapi kenapa kau hukum aku seperti ini, kau pergi tanpa pamit. Andai aku bisa memilih aku ingin jujur tentang perasaan ini,sungguh aku tersiksa akan semuanya. Ketidak beranian ku membawa kedalam perasaan yang menyiksa.Gumam hati sang pemuda. Bumi seakan ikut merasakan apa yang dialami sang pemuda, tak seperti biasanya langit malam itu begitu gelap tak nampak satu bintang pun bersinar bulan juga enggan menampakan sinarnya. Hanya gerimis hujan yang menemani, seolah tahu bahwa hati sang pemuda sedang tidak baik-baik saja. Di tengah lamunan nya terdengar notifikasi dari ponsel dia,ada sebuah pesan masuk diaplikasi hijau nya.Dia pun buru- buru mengecek siapa tahu dari seseorang yang sedang di rindukannya.Tapi lagi- lagi dia harus menelan kekecewaan orang yang di harapkan tak kunjung membalas chatan dari nya. Malam semakin merangkak yang di nanti tak jua membalas, Keenan sang pemuda yang tengah galau mencoba peruntungan untuk menelpon langsung pada sang gadis.Akhirnya di dering ke empat baru panggilan di angkat.Dengan hati takaruan dia coba menetralkan debar jantung yang menggila. [ Assalammualaikum ] terdengar suara seseorang dari sebrang telepon.Hanya bisa mendengar suara nya pun hati Keenan seakan basah seperti bunga yang tersiram air di tengah kemarau yang berkepanjangan. [ Waalaikum sallam, apa kabar nya Langi Ade kesayangannya Mas.Apa kamu baik- baik aja disana? kenapa baru sekarang kamu bisa Mas hubungi, apa kamu marah sama Mas? ] Rentetan pertanyaan keluar dari mulut Keenan dengan tanpa jeda. Pelangi terkekeh mendengar pertanyaan yang bertubi-tubi itu. [ Mas nanya nya bisa satu- satu nggak? Aku kan bingung harus jawab yang mana dulu.] [ He he he, maaf Mas terlalu khawatir sama kamu Langi, kamu pergi tanpa ada kabar.] [ Iya Mas, maaf sebenarnya bukan aku nggak mau ngehubungi Mas tapi waktu itu keadaan nya darurat, aku ada panggilan kerjaan mendadak.Jadi belum sempat ngehubungi Mas,maaf ya.Dan alhamdulilah aku baik-baik aja. Terus disini apa ada alasannya aku harus marah,nggak ada kan mas? ] [ Alhamdulilah kalau kamu nggak marah sama Mas, kenapa kamu harus jauh- jauh kesana sih kan udah Mas bilang sama Ayah kamu kalau kamu mau kerja tinggal masukin lamaran ke kantor nya Mas,udah pasti keterima.] [ Aku mau coba mandiri Mas itung-itung belajar hidup jauh dari orang tua.Trima kasih Mas udah nawarin kerjaan ke aku, maaf untuk sekarang aku belum bisa bergabung di kantornya Mas .Udah dulu ya Mas udah malem aku tutup telponnya.Assalammualaikum .] Tanpa menunggu jawaban dari Keenan Pelangi mengakhiri percakapan. [ Hallo, Langi jangan di tutup dulu telponnya Mas masih pingin ngobrol ini .] Keenan terus bicara sendiri sedang yang di ajak bicara telah memutuskan telponnya. *******
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN