Saatnya Mengambil Keputusan

1186 Kata

Setelah sekian lama menunggu yang masih terlelap tidur, rupanya Rasen pun malah jadi ikutan mengantuk. Padahal, jika di rumah pun pemuda ini jarang sekali tidur siang andai bukan sedang dalam kondisi kurang sehat. Tapi siang ini, Rasen bahkan sudah menguap berkali-kali. Matanya pun terlihat begitu berat seakan tinggal ia pejamkan saja seiring dengan rasa kantuk yang tak henti menyerangnya. Pemuda itu memutuskan untuk merebahkan kepalanya ke atas meja saja. Ya, ia menelungkupkan kepalanya ke atas meja dengan menjadikan kedua tangannya sendiri sebagai bantalan untuk kepalanya. Tidak masalah walau ia harus tidur seperti ini, yang penting dirinya bisa ikut tertidur di tengah suasana senyap pada siang hari yang tak begitu cerah ini. Sementara itu di tempat lain, lebih tepatnya di luar ibu k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN