Senyuman Gayatri mengembang saat ia mendapati tamu kecil yang tak lain merupakan calon adik ipar sekaligus mahasiswanya sang keponakan. Melihat kehadiran pemuda itu yang kala ini berdiri di hadapannya, Gayatri pun lantas buru-buru melebarkan pintunya guna mempersilakan pemuda itu masuk. Sementara Rasen, ketika dirinya mendapatkan sambutan hangat dari bibi sang dosen, betapa ia merasa terenyuh hingga ia mendadak tidak mampu mengungkapkannya dengan kata-kata.
"Mari silahkan masuk, Nak Rasen...." ujar Gayatri mengajak. Membuat pemuda itu spontan tersadar dari lamunannya dan kemudian mengangguk pelan sembari sigap berjalan pasca dipersilakan masuk oleh si tuan rumah.
"Maaf kalau kedatangan saya mengganggu," gumam Rasen sedikit tak enak. Dia takut, kalau-kalau kehadirannya hanya mengusik si
