Hadiah

1715 Kata

Berkali-kali Leyna menoleh ke samping, ke arah Ken yang fokus menyetir. Ia masih tidak mengerti dengan cara berpikir laki-laki itu. Kadang dingin tak tersentuh ditambah bumbu-bumbu menyebalkan, tetapi kadang terkesan peduli. Leyna yakin, Ken sebenarnya masih peduli padanya. Ken masih sayang padanya, meski mungkin rasa itu masih sama seperti dulu yang menganggap ia sebagai sahabat. Namun, semua itu tertutupi oleh sesuatu yang membuat pria itu mengubah covernya saat di hadapan Leyna. “Sakit perut?” tanya Ken tanpa menoleh ke arah Leyna. Sepertinya lelaki itu sadar jika sejak tadi Leyna terus mencuri-curi pandang ke arahnya. “Enggak,” jawab Leyna. “Kamu mau cari kado ke mana?” tanya Ken lagi. Leyna menyebutkan tempat sebuah pusat perbelanjaan yang tak terlalu jauh dari rumah mereka. I

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN