Ken membawa Leyna memasuki sebuah rumah bergaya minimalis modern yang didominasi warna putih, sembari menyeret koper masing-masing. Leyna pikir, Ken akan mengajaknya ke Bandung, Puncak, atau sebagainya untuk berbulan madu. Namun, kenapa mereka justru masih berada di Jakarta sekarang? “Ken, tunggu!” Leyna berusaha menyetarakan langkahnya dengan Ken. Ia bahkan harus sedikit berlari untuk menyusul langkah kaki lebar mantan sahabatnya itu. “Ini rumah siapa? Kenapa kamu tiba-tiba bawa aku ke sini?” Ken berhenti di depan tangga. “Tinggal saja kopernya di sini. Biar aku yang naikin ke atas nanti,” kata Ken. “Kamu belum jawab pertanyaanku. Ini rumah siapa? Kok kita ke sini? Mana bawa-bawa koper segala lagi?” bingung Leyna. “Rumah kita.” “Hah?” “Kamu nggak lupa, kan, beberapa waktu sebe