Ken berusaha bersikap biasa saja saat Leyna keluar dari kamar mandi. Dengan bersandar pada headboard, lelaki itu sibuk memainkan ponselnya. Leyna berjalan lurus ke arah meja, memakai basic skincare miliknya, sebelum mengambil ponselnya di atas nakas. Ternyata, sekarang sudah jam sepuluh lebih. Sudah lewat waktunya bagi Leyna untuk tidur. Leyna terdiam saat menatap kasur di sisi kiri Ken yang masih kosong, seakan memang sengaja disisakan untuknya. Menyadari tatapan Leyna terarah pada kasur di sebelahnya, Ken pun berpikir jika mungkin Leyna merasa tidak nyaman jika mereka tidur satu ranjang, mengingat biasanya mereka tidur di kamar terpisah. “Kalau kamu nggak nyaman kita tid-” Ucapan Ken menggantung kala Leyna tiba-tiba membaringkan tubuhnya di kasur di sebelah Ken. Posisi Leyna terlentang