Berdua dengan cowok m***m

1353 Kata
Ify dan Via sudah ada di rumah Ify, tepatnya kamar Ify. "Fy, kak Iel belum pulang ya?" Tanya Via sambil melihat kearah luar dari pintu kamar Ify. "Lo itu kan pacarnya, kenapa harus nanya gue? Lo tanya aja sendiri." Ketus Ify. "Ya lo kan adiknya elah, lebih seringan dia sama lo daripada sama gue." Celoteh Via. "Tau deh, lo kebawah aja sana palingan dia baru pulang jam segini." Suruh Ify. "Males ah gue fy, gue kan cewek masa gue yang nyamperin." Tolak Via . "Terserah lo aja." Tak lama dari itu pintu kamar Ify terbuka. "Fy, Ayo makan kakak udah beli tuh." Ajak Iel sembari membuka pintu. "Eh ada Ayang Via disini." Ujar Iel dengan senyum manisnya. Via hanya bisa tersenyum senang mendengar perkataan kekasihnya itu. "Iya kak, lagi mau main aja." Jelas Via. "Yaudah yuk kebawah." Ajak Iel sambil menarik tangan Via untuk menuju kebawah. "Siap-siap aja gue jadi obat nyamuk dibawah, punya kakak demennya sama daun muda, punya temen demennya sama yang tua-tua." Gumam Ify sambil menuruni anak tangga tidak lupa dengan wajah yang ditekuk. Ketika dimeja makan seperti dugaan Ify sebelumnya, ia akan menjadi obat nyamuk. Ify makan tanpa memperdulikan dua insan yang dimabuk cinta yang ada di hadapannya kini. "Kamu tau gak apa bedanya supir angkot sama kamu?" Tanya Iel. Via menggeleng. "Cih, kok mau lo Via disamain sama supir angkot." Ujar Ify sewot tapi Via dan Iel tak menghiraukannya. "Emang apa kak?" Tanya Via kepo. "Kalo supir angkot itu mengarahkan mobilnya berjalan ke tujuan penumpang. Sedangkan kamu mengarahkan hati aku menuju ke hati kamu." Ujar Iel sambil mencolek dagu Via yang tersipu malu. "Cih, basi banget gombalan lo kak." Cibir Ify. "Yee... biarin. Lo sirik aja deh fy, udah deh bilang aja kalo lo itu mau di gombalin kayak Via-ku sayang." Sindir Iel. "Makanya fy, jangan jomblo mulu. Yang mau sama lo kan banyak ngapain gak lo pilih aja salah satu buat jadi pacar lo." Lanjut Via. "Bener banget lho sama yang di omongin sama temen lo itu. Gue setuju banget malah." Ujar seseorang di samping Ify. Ify sontak langsung menoleh ke samping dan ternyata Rio yang duduk di kursi sebelahnya tentu dengan jarak mereka yang amat dekat. Karena Ify menoleh dengan cepat itu mengakibatkan tak sengajanya bibir Ify mencium pipi Rio. Ify dengan cepat menjauh kan wajahnya dan mendorong Rio. "Heh cowok aneh, ngapain lo dirumah gue?" Tanya Ify dengan nada tak suka. "Ya mau ketemu kamu lah calon Nyonya Haling." Ujar Rio sambil mengerlingkan matanya. Ify memalingkan wajahnya malas menghadapi orang yang satu ini. "Kak itu bukanya pak Mario yang punya sekolahan di SMA nya Via dan Ify ya?" Bisik Via pada Iel yang mengangguk. "Yo kenalin, ini cewek gue sahabatnya Ify namanya Via." Ujar Iel memperkenalkan kekasihnya. "Rio." "Via." "Jangan canggung, anggap aja gua temen nya Iel. Jangan anggap gue pemilik sekolah deh." Jelas Rio yang melihat kecanggungan Via. Via mengangguk kikuk mengiyakan ucapan Rio. "Vi, lo masih mau pacaran sama cowok lo?" Tanya Ify. Via mengangguk mantap. "Yaudah deh gue juga mau nonton aja." Ujar Ify cuek yang kemudian pergi meninggalkan mereka diruang makan. "Udah sana yo, mumpung sendirian tuh." Suruh Iel. Rio mengangguk dan mengikuti Ify. "Eh kak, si kak Rio itu suka sama Ify ya?" Tanya Via keponya kambuh. "Ya gitu deh." jawab Iel seadanya. "Pantesan." Timpal Via. "Emang kenapa Vi?" tanya Iel bingung dengan perkataan Via sebelumnya. "Enggak kak, si Ify marah-marah mulu. Kan kebiasaan dia gitu kalo deket sama cowok yang suka sama dia." Jelas Via. Iel mengangguk mengerti. "Yaudah deh, dari pada kita mikirin mereka mending kita jalan aja yuk." Ajak Iel. "Emang kakak gak papa? Kakak kan baru pulang kerja." Oh sungguh Via ini kekasih yang pengertian, membuat Iel semakin cinta saja. "Gak papa Via sayang, kakak kan kangen sama kamu. Udah lama juga kita gak jalan kan." Jelas Iel. Via mengangguk menyetujui. "Tapi anter Via pulang dulu ya kak, mau ganti baju." Ujar Via. "Udah nanti kita ke mall aja sekalian." Ujar Iel santai. Diruang keluarga Ify sedang menonton drama korea dengan hikmatnya. Cemilan, minuman dan tisue sudah berjejer di depan Ify. "Jutek jutek gini, ternyata lo suka juga ya yang romantis romantis." Ujar Rio yang sedang mengobrak-abrik koleksi film korea Ify. "Plis deh, mending lo pulang aja. Ganggu banget tau gak." Ify memasang wajah garang. "Fy kakak sama Via mau jalan nih, kamu dirumah aja ya berdua sama Rio." Ujar kak Iel. "No no no kak suruh dia pulang aja, gak mau gue di tinggal berdua sama cowok m***m kayak dia." Tolak Ify. "Eh Rio jangan m***m lo sama adek gue, kalo sampe lo apa-apa in abis lo sama gue." Ancam Iel sambil menunjukkan bogemnya. Rio terkekeh. "Gue gak jamin yel kalo sama adek lo." Ujar Rio sekenanya sambil melirik Ify. Ify jijik melihatnya. "Kak suruh dia pulang!" "Udah fy, dia gak bakal ngapain ngapain kok tenang aja. Kakak mau pergi dulu nih sama Via." Bujuk Iel. "Eh Rio lo jangan gitu dong, Nti gue gak bisa pergi nih sama pacar gue. Kalo lo apa apa in adek gue, gue kawinin lo." Ancam Iel. "Lah bagus dong kalo gitu." Balas Rio sambil tersenyum senang. Iel geleng-geleng kepala melihat tingkah Rio yang suka menggoda Ify. "Terserah lo deh, pusing pala gue ngurusin lo berdua. Gue pamit. Paling jam 7 gue pulang." Iel berlalu sambil menggandeng tangan Via, tak lama dari itu terdengarlah deru motor meninggalkan halaman rumah. Ify tak memperdulikan Rio yang sedang ada di sampingnya ini. "Ehem." Rio berdehem mencoba menarik perhatian Ify. Tapi Ify pura-pura tak mendengar. "Ehem." Rio berdehem lagi, sebenarnya Rio ingin mengajak Ify ngobrol tapi dia tak tau topik apa yang akan dibicarakan. "Ehem Ehem." Rio berdehem lagi. "Ck. Lo napa sih? Ribut mulu, gue itu lagi nonton, lo itu ganggu banget deh." Decak Ify kesal. "Yah kok lo salahin gue sih? Adanya juga lo tuh yang ngacangin gue." Ceplos Rio. Ify membuang nafas kesal. "Ya mau lo itu gimana? mau gue ajak ngobrol gitu?" Tanya Ify dengan nada kesal. "Itu lo tau apa mau gue, napa juga sok nanya." Ujar Rio dengan muka tengil. "Heh, lo itu ngeselin banget sih. Udah sana deh lo pulang daripada ganggu. Gue ini lagi nonton jadi jangan diusik." Jelas Ify geram. Rio hanya bisa mendengus kesal. Ify kembali serius dengan film koreanya dan Rio pun ikut menonton film itu juga pada akhirnya. Dan disana terdapat adegan dimana sepasang kekasih sedang berciuman. "Eh fy, sayang banget yah tadi meleset." Ujar Rio membuka pembicaraan. Ify mengernyitkan keningnya dan menatap Rio. "Itu yang tadi di meja makan." Jelas Rio. "Tadi gak sengaja." Jelas Ify singkat padat dan jelas tak mau memperpanjang. "Coba tadi gak meleset ya fy, pas disini harusnya." Ujar Rio sambil menunjuk ke bibirnya. Rio Melirik kearah Ify yang pipinya kini tengah merona. "Lo tuh ngomong apa sih? Gak jelas banget deh hidup lo." Ujar Ify sekenanya kesal. "Gue itu ngomong yang sebenarnya cantik. Coba lo tadi cium gue pas di bibir gue." Ujar Rio penuh sesal. "Udah deh lo itu ngomong cium-cium mulu. m***m banget sih lo." Ujar Ify yang udah kesal ke ubun-ubun. "Gue emang m***m tapi lo suka kan?" Goda Rio. "Siapa juga yang suka sama sifat m***m lo itu, sorry gue bukan jalang-jalang yang sering lo tidurin." Elak Ify. "Hahaha gak usah sok gak suka deh, kalo cewek bilang enggak itu artinya iya. Udah lah sayang gak udah gengsi ngakuinnya." Ujar Rio sambil terkekeh. "No, lo salah nilai gue. Lo itu sok tau. Lo pulang aja sana, lo tuh ganggu gue tau gak." Elak Ify yang masih geram. "Lo serius?" Tanya Rio, Ify mengangguk cepat. Rio kemudian menarik Ify kebelakang dan menjatuhkannya. Ify terbelalak. Posisi nya kini Rio tengah berada di atas tubuhnya. "L-Lo mau nga-ngapain?" Ify gugup setengah mati sedangkan Rio malah tersenyum miring. "Gue mau ngelakuin hal yang harusnya lo lakiun tadi di meja makan." Ujar Rio dengan seringai nakalnya. "Gu-gue belum cukup umur, gak boleh begitu." Rio masih tersenyum miring tak mengindahkan ucapan Rio. "Umur lo udah 17 tahun kan?" Tanya Rio. Ify mengangguk ragu. "Itu udah cukup kok buat kissing." Vote and Comment guys!! HalingLove?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN