Malam telah larut tapi tak menyurutkan langkah kaki Sabrina untuk berada di rumah sakit di mana Aditya dirawat. Pikirannya benar-benar terinterupsi oleh kondisi Aditya saat ini. "Dokter Vano," panggil Sabrima ketika melihat pria berjas putih itu baru saja keluar dari sebuah ruangan. Pria berdarah blasteran Inggris-Indonesia itu pun menoleh ke sumber suara yang memanggilnya. Ia lihat seorang perempuan yang sangat ia kenal setengah berlari kepadanya. "Vano, how about Aditya? Where is he? He is fine?" cerca Sabrina dengan raut cemasnya. "Follow me." Dokter Vano pun mengajak Sabrina untuk melihat Aditya. Tampak raut kekhawatiran sangat terlihat jelas pada wajah Sabrina. Ia melihat di sudut sana, seorang pria sedang menunggu dengan cemas. Sabrina mencoba memicingkan pandangannya, barang