Plak ! Tiba-tiba Adrea menggeplak kepala Alfan. "Kamu lagi mabok ya ? Tiba.-tiba main cium, ngomong enggak jelas." Adrea mulai sadar, mendorong Alfan menjauhinya. Alfan tertawa pelan akan reaksi Adrea yang terkesan lambat tadi. Mereka masih tidur bersisian menatap bintang. "Aku sebenarnya heran, kamu menghadapi semua santai tanpa beban. Aku minta tanggung jawabmu, lalu kita menikah. Kamu seperti jalan aja enggak mikir lagi." Alfan kembali mengutarakan rasa herannya. "Hahaha ... mau mencak-mencak juga percuma. Asal aku enggak di apa-apain aja, ya ayoklah." Adrea berbicara sangat ringan yang membuat Alfan tertawa lepas. Tawa yang sudah lama sekali tidak dilakukannya. Suasana kembali hening. "Hmmm ... ketika Ayahmu pergi, berapa usiamu ?" Tanya Alfan pada Adrea yang terdiam menghela