Adrea membuka mata di pagi hari. Entah mengapa perasannya hampa.Ia lebih nyaman berada di kontrakan. Menatap seluruh ruang kamar dengan seksama. Perasaannya terasa makin hampa. Bangun saat masih berada di kontrakan terasa lebih nyaman. Sedangkan Alfan tidak ada, entah dimana Adrea tidak terlalu peduli. Adrea bangun dari tidur, mengikat rambutnya asal.Lalu berjalan menuju ruang kerja Alfan. Tampak sosok pria yang sudah menjadi suaminya itu tengah duduk di depan meja kerja. "Mas ...," Panggil Adrea yang membuat Alfan mengangkat wajah dari berkas yang sedang dibacanya. "Sudah bangun ?" Alfan memberi isyarat dengan matanya agar Adrea duduk. "Rasanya canggung, aku takut keluar kamar," ucap Adrea setelah duduk dengan senyum tertahan. "Bersikaplah biasa, jangan canggung. Mama akan senang ka