Tengah malam Ayara mengerjapkan kedua netranya, berusaha menyesuaikan dengan cahaya kamar. Ia menatap sekeliling, mengingat apa yang sudah terjadi. Tiba-tiba Ayara bangun dari tidurnya, menyadari jika ia tidak berada di dalam kamarnya sendiri. "Sudah bangun ?" Suara seseorang membuat jantungnya hendak melompat. Ayara memicingkan kedua netranya melihat siapa yang duduk tidak jauh dari ranjang. "Anda ! lepaskan aku ! Tolong ...tolong !" Teriak Ayara kalap menyadari jika dirinya diculik. Arsen hanya menatap Ayara yang terus berteriak putus asa. "Teriak saja, tidak ada yang akan mendengarkan mu. Ruang ini memiliki kedap suara," ucap Arsen membuat Ayara menghentikan teriakannya. Percuma, itu akan membuang tenaganya. "Kenapa membawaku kesini ?" Tanya Ayara terlihat ketakutan. "Tidak apa-