Dika sangat syok setelah mendengar dari sahabatnya bahwa dirinya akan segera dipecat. Namun ia menyadari, memang akhir-akhir ini cara bekerjanya sedang menurun. Dan Ia berpikir juga, mungkin saja ia dipecat karena masalah kasus Nadya yang tidak bisa ia tangani. Kalau memang harus dipecat, Dicka akan menerimanya dengan lapang d**a. Mungkin jalannya sudah harus begitu. Tapi kalau tidak dipecat, mungkin itu hanya gertakan dari atasannya saja, agar dirinya bekerja dengan lebih baik. Apapun yang terjadi, berarti itu sudah jalan takdir Tuhan. Yang paling utamanya hanyalah ia harus bersabar dengan ikhlas. "Apa kamu tidak salah dengar, Pak Riko? dia kan lagi marah, masa iya harus dipecat gara-gara tidak menjawab teleponnya?" kata Andi mengernyitkan alisnya. "Entahlah, atasanku kalau lagi marah