“Bukan kesalahan Ridwan kalau dia seperti itu. Dia juga nggak nutup nutupi jati dirinya. Bukan kesalahan Wintha karena dia tak tahu apa yang Ridwan lakukan dan kamu kejar Ridwan tanpa pernah peduli untuk mencari jati diri Ridwan yang sesungguhnya.” “Sekali lagi aku ingatkan. Kalau kamu mau bangkit, bangkitlah buat Tya. Tapi kalau kamu mau terpuruk silakan. Aku sudah mengingatkan itu sebagai teman. Aku juga ingatkan karena kamu enggak bisa diingatkan oleh siapa pun, termasuk oleh papimu.” ”Asal kamu tahu. Papimu sebenarnya juga depresi. Perusahaannya makin hancur lebur karena dipimpin oleh orang idi0t yang tidak tahu dan tidak mau peduli soal anaknya.” ”Pemimpin perusahaan idi0t, anak mau nikah terima saja tanpa peduli siapa calon menantunya, kecuali kalau anaknya sudah hamil. Mau enggak