Aku mau memuji Pak Anggit. Saat dia bilang jam tujuh mau nyamperin aku, aku kira jam segitu dia masih on the way. Ternyata, jam segitu teng, dia tanya posisiku di mana. Sontak aja aku kaget, Debby juga, karena kami sedang serius-seriusnya atur strategi menguji yang dia maksud itu. Akhirnya kami pun merampungkan rencana dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Aku sebenarnya malas main rencana-rencaaan begini, belum apa-apa sudah skeptis akan berhasil, takut saja kalau ujung-ujungnya mempermalukan diri. Tapi, berhubung Debby kelihatan yakin sekali, ya sudah aku ikuti. Jadi, rencananya nanti, aku akan berakting jadi cewek matre untuk membuktikan keroyalan Pak Anggit. Kata Debby yang aku setujui, buat apa punya pasangan kaya tapi pelit. Mending sama yang ganteng sekalian, masih menyegarkan ma