Helena menatap pantulan dirinya di cermin, menatap wajahnya yang akan berbeda saat ia jauh dari pandangan orang-orang. Jauh dari tatapan orang-orang yang selalu menilai ia adalah sosok tanpa beban yang hidupnya bahagia. Semua itu pasti ada dalam benak orang, tak terkecuali dalam benak Yoga, karena tidak satu pun yang diizinkan Helena untuk mengetahui hidupnya lebih dari yang dilihat mereka, tak diizinkannya seorang pun mengetahui latar belakang dan masa lalunya. Gadis itu kembali berkaca, menampilkan senyumnya yang terasa lembut dan meneduhkan, lantas ia menyeringai dengan wajah yang semakin menunjukkan sosok bengis. Seperti tumbuh dalam dirinya pribadi lain yang telah dikuburnya lama, atau mungkin sebuah kehidupan yang seharusnya tak perlu diingatnya kembali. "Untuk kali ini saja, unt