Yang namanya memori, kenangan, kilas balik, ingatan, semuanya itu butuh konsentrasi agar kita bisa menahan tangis saking mirisnya, atau harus tersenyum saking manisnya. Kenangan bersama Fani itu nggak pernah bikin Yoga menangis, justru pria itu sering berharap waktu yang dilaluinya bersama Fani tak pernah lekang. Selalu ada saja kenangan bersama Fani yang bikin salah satu sudut bibirnya terangkat dengan kurangajar. Di depan langit malam itu, ketika Radit telah melajukan Jeep-nya, Yoga hanya bisa menatap pasrah kepergian dua orang itu tanpa bisa marah, tanpa bisa menarik Fani untuk tidak lagi pergi bersama pria lain. Yoga cuma bisa balik badan, menumpukan badannya dengan bersandar pada pilar-pilar rumahnya, mencengkeram kuat tepi pilar seolah saat lengan itu lengah sedikit saja untuk tid