Adu Mulut

1720 Kata

“Grisse!” Panggil Vidwan begitu pintu apartemennya terbuka. Hening, tidak ada jawaban. Ruangan apartemen Vidwan pun gelap. Artinya Grisse tidak kembali ke apartemennya. Gadis itu lebih memilih kembali ke kamarnya di asrama. Vidwan memasuki apartemennya kemudian menutup pintunya perlahan. Ia menyalakan saklar lampu kemudian mendesah pelan.  Jika sudah begini, maka mau tidak mau Vidwan harus berkunjung ke kamar Grisse lagi. Namun, tentu saja Vidwan tidak bisa dengan mudah menuju ke sana. Terlebih, ia tidak mau jika sampai terpergok Grace. Bisa-bisa Grisse tidak hanya menjadi bulan-bulanan Grace, tapi juga seluruh mahasiswa.  Vidwan mengempaskan tubuhnya ke sofa yang berada di depan televisi. Rasa-rasanya Vidwan seperti melihat Grisse duduk di sampingnya. Ah, kenapa di setiap sudut aparteme

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN