Vidwan menatap sosok Grisse yang lambat laun menjauh dengan perasaan campur aduk. Terselip rasa khawatir di hati Vidwan. Ia khawatir Grisse tidak pulang ke apartemennya seperti yang ia minta tadi. Jika memang demikian, maka akan sulit bagi Vidwan untuk menemui Grisse. Ya, Vidwan tidak mungkin bisa leluasa bertamu ke kamar Grisse karena pasti akan ada mahasiswa yang melihatnya. Belum lagi jika Grace yang memergokinya, bisa-bisa Grace akan kembali menyerang Grisse dengan lebih membabi buta. “Grace!” Panggil Vidwan dengan gelisah. Grace mendekat ke arah Vidwan sambil tersenyum. Ia bertekad untuk bersikap semanis mungkin di depan sang guru. “Tolong pimpin latihan.” “Anda mau ke mana, Guru?” “Aku juga akan mengikuti latihan. Kita hanya bertukar tempat saja.” Vidwan segera masuk barisan, me