Udin terusik dari tidur lelapnya, mendengar teriakan kakaknya dari balik pintu kamar, “Udin, cepetan bangun. Ini sudah jam tujuh lewat, kamu nanti terlambat berangkat ke sekolah. Makanya, kalau jalan itu jangan larut malam pulangnya. Sekarang kamu sendiri yang repot.” Tegur Rachel. Udin meregangkan badannya, sambil menguap lebar dan ditutupnya mulutnya dengan tangan. “Iya, Mbak!, berisik tau!” Sahut Udin, sambil bangkit dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi. 25 menit kemudian Udin sudah turun ke bawah dengan pakaian yang rapi, Ia langsung menuju ke meja makan dan menghampiri kedua kakaknya yang tengah menikmati sarapan mereka. Udin dengan santai menikmati sarapannya, seolah tidak peduli kalau ia akan terlambat sampai di sekolah. Kedua kakaknya hanya bisa mengelus d**a saja dengan