Semua orang yang ada di ruangan itu sama terkejutnya dengan Casilda.
“Bo-bos? A-apa Anda salah bicara, ya? Mu-mungkin Anda sudah terlalu mabuk?” komentar pria yang duduk di sebelahnya. Jas yang dikenakannya sama dengan pria lain di ruangan itu, tapi dari gelagatnya sejak tadi, sepertinya dia punya koneksi tak biasa dengan pria dingin dan misterius itu.
Casilda juga berpikir kalau pria itu pasti salah ucap karena mabuk, tapi ketika lelaki itu menaikkan tangan kanan di udara, kode untuk menyuruhnya diam, suara indahnya pun kembali terdengar.
“Aku tidak mabuk. Sejak tadi tidak minum setetes alkohol pun. Kata-kataku tadi adalah hal yang serius.”
Pria yang jadi lawan bicaranya seketika bungkam dan berkeringat dingin, tertawa cengengesan seperti orang bodoh, lalu salah tingkah menoleh bergantian antara bos di sebelahnya dan Casilda yang ada di lantai.
Keheningan aneh kembali menjatuhi ruangan. Para pria berjas hitam itu tampak tidak tahu harus menanggapi apa ucapan bos mereka yang tidak masuk akal.
Kenapa dia memberinya perintah seperti itu?
Memang dia mau mencium wanita gendut dan bermuka jelek dengan riasan mirip babi itu?
Sungguh aneh bos mereka saat ini!
“Tu-tuan...” gagap Casilda berbisik rendah, linglung melihatnya di dalam kegelapan sana.
“Kenapa? Tidak berani? Atau takut? Bukankah kamu suka uang? Sejauh ini, uang yang telah kamu dapat, aku taksir sudah mencapai sekitar 200 juta, bukan? Aku dengar dari Elric kalau kamu sangat menginginkan 1 milyar, makanya bersedia melakukan apa pun untuk menghibur tamu sesuai dengan aturan permainan yang ditetapkan di awal. Aku hanya menawarimu sebuah tantangan untuk berciuman sekali, dan itu juga bukanlah paksaan. Tapi, jika kamu berani melakukannya denganku, maka bukan hanya 1 milyar yang akan aku berikan, melainkan 5 milyar malam ini secara tunai.”
Jantung wanita berkostum babi di lantai langsung berdetak aneh! Dia merasa dunianya oleng sedikit, telinganya berdenging.
Semua orang di ruangan itu bisa melihat jelas kalau Casilda tiba-tiba sangat linglung dan serba salah.
Karena Casilda hanya diam saja dengan wajah bodohnya yang tidak tahu harus bagaimana, pria berjas hitam yang tadi berkomentar kembali membuka suara. Kali ini, suaranya berbisik halus takut-takut.
“B-bos... Anda bisa menyuruhnya dengan hal lain saja. Mungkin dia tidak berani melakukan tantangan itu. Lagi pula, kalau Anda bercanda, jika dia menanggapinya serius dan ngotot meminta 5 milyar itu, bisa repot mengurusinya,” jelasnya gugup.
Pria itu tertawa seperti orang sakit gigi, ekspresinya tampak menahan panik.
Kadang-kadang, bosnya memang sangat sulit untuk dipahami. Tapi, dia benar-benar tidak memahaminya sekarang.
Malam ini, sebenarnya mereka hanya berencana untuk sekedar mencari hiburan ringan, sekaligus juga melakukan survey di tempat ini yang katanya sangat terkenal di ibukota demi perluasan lahan bisnis baru. Tidak tahunya malah disuguhi hiburan konyol seperti wanita gendut di lantai sana. Bukannya mendapat banyak wanita cantik dan seksi, mereka malah diberikan badut mata duitan. Yah, setidaknya dia memang sangatlah menghibur sampai perutnya sendiri jadi kram karena terlalu banyak tertawa.
Ucapan pria tadi membuat sang bos meliriknya dingin.
“Bercanda? Apa aku pernah bercanda selama ini, Jonathan?” sinisnya dingin dan tajam dengan suara rendah memikat yang dewasa.
Jonathan segera menundukkan pandangannya gugup, mengembik salah tingkah, “ma-maaf, bos!”
Casilda yang melihat semua itu, masih terbengong dengan wajah bodohnya di lantai. Cahaya bulat dari lampu sorot masih menimpa dirinya hingga sosoknya yang bengong dengan riasan badut babi, jadi semakin konyol dan menyedihkan tanpa harus melakukan apa pun. Anehnya, dia jadi sangat menggemaskan dan lucu.
Tiba-tiba, keheningan aneh itu pecah oleh gelak tawa dari pria misterius tadi. Sosoknya yang tengah tertawa itu masih berada di dalam kegelapan remang-remang, hingga Casilda yang tertegun kaget mendengar tawanya nyaris pingsan antara ingin bersorak bahagia dan sangat bingung di saat yang sama!
Dia tertawa!
Pria misterius itu akhirnya tertawa!
Semua orang di sana saling pandang dengan wajah keheranan dan sama linglungnya dengan ekspresi Casilda. Mereka tidak berani berkomentar, karena takut akan bernasib sama seperti Jonathan barusan.
Pria misterius itu kemudian memajukan tubuhnya sedikit, tapi sosoknya masih tidak terlihat jelas.
“Kemarilah. Jangan duduk di sana saja. Aku tidak bercanda dengan ucapanku tadi. Jika kamu setuju mengambil tantangan itu secara sukarela, maka 5 milyar dalam semalam akan menjadi milikmu secara penuh. Tidak akan kena potong oleh klub ini.”
Casilda yang tidak bisa memercayai pendengarannya, menatap deretan para bawahannya di kiri dan kanan sofa tersebut. Semuanya memang duduk di bawah lampu remang-remang, tapi masih bisa dilihatnya dengan cukup baik. Sangat berbeda dengan pria misterius dengan suara indahnya itu.
“Tu-tuan...” ucapnya mulai memberanikan diri, keringat gelisah dengan sorot mata linglung. “A-apakah benar Anda akan memberikan saya 5 milyar hanya dengan mencium Anda? Tidak akan tidur dengan Anda, bukan?”
Pria itu terlihat memiringkan kepalanya dalam mode angkuh yang memesona dalam kegelapan. Dari gerakannya, sepertinya tengah bertopang dagu sambil menatapi Casilda yang kini sedikit bergerak maju ke depan dengan menyangga tubuhnya menggunakan kedua tangan di lantai.
Casilda menutupi pandangannya silaunya dengan satu tangan, mencoba lebih serius berhadapan dengannya.
Jika benar bisa dapat 5 milyar hanya dengan sebuah ciuman, kenapa tidak?
Bodoh amat kenapa pria itu sangat aneh!
Selama uangnya nyata dan bisa didapatkannya dengan sungguh-sungguh, Casilda yang diam-diam kegirangan dan kebingung di saat yang sama dalam hati, sudah tidak peduli dengan apa pun alasan di baliknya! Setidaknya dia bisa lepas dari Arkan sialan itu!
Haha! Iya! Dia bisa akhirnya lepas dari aktor sialan itu!
Dalam hati, Casilda tertawa dingin dengan perasaan miris begitu melihat sang pria misterius mengulurkan tangannya yang panjang dengan jari-jari lentiknya.
“Ayo, kemarilah. Aku sungguh-sungguh akan memberimu 5 milyar jika berani menciumku. Kamu sudah berhasil membuatku tertawa. Kalau bisa membuatku merasa lebih baik lagi dengan 1 ciuman panas dan romantis, uang bukan masalah bagiku.”
Casilda sudah seperti dijatuhi martil di atas kepalanya, pusing dengan tawaran menggiurkan dan berbahaya itu, tapi jelas dia sangat tergoda dengan tawarannya!
Wanita berkostum babi tersebut akhirnya perlahan bangkit dari lantai dengan gaya yang sangat canggung. Kepala ditundukkan malu-malu dan salah tingkah ditatap aneh oleh para bawahan pria misterius tadi.
Tawaran ciuman senilai 5 milyar itu memang sangat tidak masuk akal, dan bikin semua orang bertanya-tanya dalam hati. Sayangnya, tidak ada yang berani mengomentarinya, atau pun protes dengan tindakan sang pria berkuasa.
“Tu-tuan... a-apakah Anda tidak keberatan dicium oleh wanita seperti saya?” tanya Casilda gugup, jaraknya sudah sangat dekat di depan meja.
“Wanita seperti saya? Memangnya kamu itu wanita seperti apa?” dengus sang pria msiterius di dalam kegelapan remang-remang. Suaranya terdengar menggoda pelan, seksi dan manis. Itu bikin jantung Casilda deg-degan parah.
Wuah... suara dan gaya bicaranya bikin wanita mana pun pasti akan segera meleleh manis seperti mentega bercampur madu! Rasanya Casilda seolah bertemu seorang bintang idola saja!
Casilda berdeham gugup, mengkonfirmasi dengan wajah malu-malu, setengah tergagap risih, “sa-saya ini tidak cantik, Tuan. Gendut dan jelek. Apalagi dengan kostum yang sedang saya kenakan saat ini. Saya tidak mengelak kalau sangat tergiur dengan imbalanny. Tapi, jika Anda menyesal nantinya setelah berciuman, saya tetap menginginkan uang itu. Janji adalah janji.”
Pria misterius itu kembali tertawa dengan suara indah elegannya, bersandar pelan dengan pose mengamati di dalam kegelapan. Casilda menduga kalau pria itu tengah memiringkan kepalanya sembari tersenyum geli melihat reaksinya yang mata duitan.
“Pergi,” titahnya pelan dan dingin, tapi bukan amarah.
Casilda mengerjapkan mata bingung.
Dia sudah menyerah? Menyuruhnya pergi begitu saja?
Hehe. Jelas saja dia menyerah. Memang mau berciuman dengan wanita jauh di bawah standar sepertinya?
Ratu Casilda Wijaya tentu saja tahu diri.
Dalam hati segera tersenyum miris, berpikir mungkin ini adalah lelucon atau permainan gaya baru dari pria itu. Bisa jadi, kan, dia ingin melihat harga dirinya retak dengan sedikit godaan maut tadi?
“Kenapa masih berdiri di situ? Bos menyuruhmu perg!” koar Jonathan senang, punya alasan bagus untuk kembali memulihkan harga dirinya.
“Ma-maaf....”
Casilda menunduk canggung. Sudah jelas gagal dapat 1 milyar itu. Setidaknya mendapat 200 juta, tidak begitu buruk,kan?
“Siapa yang menyuruhmu pergi?” tegas pria misterius tadi ketika Casilda hendak berbalik meninggalkan ruangan.
“Bos?!” seru Jonathan heran.
“Yang aku suruh pergi adalah kamu. Biarkan dia duduk di dekatku.”
Semua orang tercengang!
Bos mereka yang tampan dan berkelas sungguh serius ingin dicium oleh babi gendut itu?!
Suara dingin pria misterius dalam kegelapan remang-remang itu kembali terdengar, lebih dingin dan tajam. Mulai tidak sabaran, dan menahan rasa kesal dalam suaranya.
“Masih belum pergi?”
“Pergi, bos! Pergi! Saya pergi?!” balas Jonathan cepat dengan keringat dingin menghantam punggung, buru-buru segera berdiri dan mendorong pria di sebelahnya hingga terjatuh ke lantai.
Pria misterius itu lalu berbicara ke arah Casilda yang melongo terbodoh melihat adegan tersebut, “jangan membuatku menunggu lebih lama. Duduklah di dekatku. Aku tidak suka berciuman dengan pose yang tidak nyaman.”
Titah itu diucapkan sangat lembut dan menggoda, penuh kelembutan dan bujukan seperti ucapan seorang pria kepada wanita pujaannya.
Tangan kanan pria itu menepuk-nepuk tempat duduk di dekatnya, menunggu Casilda yang jalan kaku seperti robot ke arah sana.
“Kamu bisa melakukan French Kiss?” bisiknya mesra ketika Casilda sudah duduk di dekatnya.
Jelas Casilda sangat gugup karena sang pria misterius itu mulai terlihat sedikit jelas rupanya. Juga karena bau mint gentlemannya menguar begitu harum dan menggoda.
Astaga... pria misterius ini ternyata memiliki wajah yang sangat tampan dan seksi!
Ratu Casilda Wijaya tercengang dalam kekaguman begitu menyadari tebakannya benar sejak mendengar suara indahnya beberapa saat lalu.
Karena Casilda diam saja akibat terpana menyadari ketampanannya, pria misteris itu kemudian tersenyum miring yang seksi. Perlahan, dia memajukan wajahnya menutupi wajah Casilda yang kini memejamkan matanya seiring pria itu juga melakukan hal yang sama.
Semua napas orang yang melihat hal itu tercekat hebat dalam keterkejutan!