Chapter 25

1039 Kata

Selamat membaca Hujan turun begitu deras mengguyur kota Jakarta. Salah satu siswi yang masih duduk di bangku SMP hanya berdiam diri sembari menatap ke arah hujan. Sedangkan murid-murid lainnya sudah sebagian dijemput oleh orang tua atau pun sopir pribadi mereka. Ada juga yang tengah berlarian menuju mobil jemputan sembari berteduh di bawah payung yang orang tua mereka bawa. Sudah beberapa jam berlalu, namun mobil jemputan yang biasanya datang tak kunjung menjemputnya. Padahal keadaan di sekolah saat itu sudah sangat sepi. Bahkan guru-guru pun sudah meninggalkan sekolah dari beberapa menit yang lalu. Dan tidak ada satu pun yang menawarkan bantuan untuk mengantar gadis itu pulang. Siapa sangka? Sekolah favorit yang diinginkan oleh semua orang ternyata orang-orangnya jarang memiliki empati

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN