Aku seorang lelaki, aku butuh hal lain, dari sekedar kata cinta. Aku ingin memilikimu! *** Kenapa malam ini terasa indah, semilir angin seperti berbisik dengan nyanyian cinta yang berbuahkan rasa rindu. Membuat jantung berdegup kencang menyebarkan hawa hangat keseluruhan tubuhnya. Erlangga berdiri di balkon rumahnya. Menatap langit yang terlihat ramah malam ini. Bulan sabit yang begitu cantik, menatap kearahnya. Seakan tersenyum geli karena melihat dirinya yang sedang di mabuk cinta. Bagaimana tidak, ciuman Qiana di pipinya seperti sebuah lem yang menempel padanya. Meski sudah terjadi beberapa jam yang lalu, tapi rasanya masih begitu lekat di sana. Ah, kenapa Erlangga begitu mencintai gadis itu. Mereka sudah menjalani hubungan hampir tiga tahun. Tapi rasanya seperti ia baru mengalami
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari